Selamat Datang, Edinson!

Ilham R Dony
2 min readOct 6, 2020

--

Edinson Cavani, didambakan namun juga dipertanyakan. (Sumber: Sky Sports)

Bayangkan jika Anda menjadi seorang Edinson Cavani.

Di usia yang sudah tak muda lagi untuk ukuran pesepakbola top Eropa, Edinson Cavani harus merelakan diri berstatus free agent setelah kontraknya tak diperpanjang oleh Paris Saint-Germain pada Juni 2020.

Namun, tak seperti Gonzalo Higuain yang memilih menenangkan diri dengan bergabung ke MLS, Cavani memilih bersabar. Menunggu panggilan dari sebuah klub yang mampu dan berani memenuhi ambisinya: gaji dan prestasi.

Hingga akhirnya datanglah telepon dari Manchester United. Sebuah klub besar yang tengah berusaha mengatrol posisinya untuk bisa berada di tempat yang lebih baik dari Liverpool.

Tapi kenapa Edinson Cavani?

Ed Woodward sang CEO sudah berusaha jutaan kali untuk memenuhi KPI nya dengan mendatangkan winger Jadon Sancho dari Borussia Dortmund. Tapi seiring dengan Die Borussen yang tak bergeming soal kesepakatan harga, isu itu akhirnya hanya jadi pelengkap berita-berita harian yang biasa dibuat anak-anak magang di media.

Man. United juga sempat dikabarkan mengalihkan minatnya kepada Ousmane Dembele yang juga tengah tertatih-tatih di Barcelona. Tapi hingga bursa transfer ditutup, Dembele belum juga menginjakkan kaki di Stretford End.

Edinson Cavani bukanlah penyerang gaek pertama yang didatangkan oleh Setan Merah sejak era 2000an. Sebelumnya sudah ada dua penyerang Swedia beda generasi yaitu Henrik Larsson (meski hanya dua bulan) dan Zlatan Ibrahimovic. Nama terakhir terbilang sukses memimpin lini depan United. Setidaknya ia bisa menghadirkan senyum di wajah Jose Mourinho lewat persembahan satu trofi Europa League.

Ah, bagi fans klasik Manchester United, kehadiran Edinson Cavani tentu melahirkan nostalgia tersendiri akan sosok poacher berkualitas yang tak pernah absen menjaringkan gol ke gawang lawan. Ruud van Nistelrooy pernah menjalankan peran tersebut dengan sangat sempurna. First touch yang sangat baik, penempatan posisi yang akurat, serta penyelesaian yang sangat tenang menjadikan Nistelrooy sebagai satu-satunya penyerang di Liga Inggris yang layak berbagi panggung dengan prime Thierry Henry dulu.

Sekarang, bek-bek lawan di Premier League harus lebih waspada saat meladeni Man. United. Karena kini, masalah tidak berhenti saat ruang tembak Marcus Rashford tertutup dalam skema cut inside.

--

--

Ilham R Dony
Ilham R Dony

Written by Ilham R Dony

I do dislike Manchester United FC

No responses yet